Ada cara sederhana untuk mengetahui metabolise tubuh seseorang berlangsung lambat atau cepat. Yaitu dengan melihat hubungan antara bentuk dengan olahraga atau diet. Jika bentuk tubuhnya ideal meskipun sering mengonsumsi makanan yang menggemukkan dalam jumlah yang banyak dan jarang berolahraga, berarti orang tersebut metabolisme orang tersebut tergolong cepat. Jika porsi makan sedikit, sudah menghindari makanan yang menggemukkan namun tetap saja gemuk berarti metabolismenya lambat.
Tetapi jika pandangan medis menentukan metabolisme tidaklah sesederhana itu. Profesor Don Chisholm, Kepala program Riset Metabolisme di Institute Kesehatan Garvan, Sydney Australia mengatakan upaya mengetahui tingkat metabolisme dapat dilakukan dengan mengukur kadar oksigen dan karbondioksida dalam pernafasan seseorang. Semakin sedikit oksigen dan semakin banyak karbondioksida yang ada menunjukkan makin banyak bahan bakar yang digunakan tubuh dan menunjukkan semakin tinggi tingkat metabolisme tubuhnya. Cara lainnya dalah dengan meneliti urine setelah beberapa hari meminum air mineral yang diproduksi dengan deuterium (hidrogen berat). Kadar hirogen berat yang terurai menjadi indikator tingkat metabolisme.
Mempercepat Metabolisme
Cara mudah mempercepat metabolisme adalah dengan memperbanyak olahraga. Semakin banyak membakar kalori berarti semakin sedikit yang disimpan dalam tubuh. Menurut Profesor Don Chisholm, olahraga dapat meningkatkan mrtabolisme tubuh antaraa 20 hingga 30 persen bahkan bisa lebih dari 50%.
Sebenarnya perbedaan kecepatan metabolisme pada setiap orang bukan sesuatu yang alami. Perbedaan itu umumnya lebih terjadi karena perbedaan jumlah konsumsi makanan dan olahraga. Setiap bentuk olahraga akan membantu membakar kalori terutama aerobic.
Untuk menubah kecepatan metabolisme tubuh anda perlu berolahraga santai selama 40 menit, paling tidak selama 4 kali seminggu. Akan lebih baik jika anda berolahraga setiap hari. Olahraga bersepeda, berjalan dan berlari paling cepat memberikan manfaat. Keuntungan lainnya aktifikas tubuh dalam membakar kalori olahraga tidak langsung berhenti saat selesai berolahraga, namun tingkat metabolisme tubuh masih tetap tinggi hingga beberapa waktu setelah berolahraga. Artinya sesudah bersepeda atau berlari selama 40 menit tubuh kita justru membakar kalori lebih banyak dari yang dibutuhkan untuk melakukan olahraga itu sendiri.
Latihan beban juga direkomendasikan baik untuk memacu metabolisme. Sebab latihan beban akan meningkatkan massa metabolisme basalnya sendiri. Jadi otot tubuh secara konstan akan terus membakar kalori meskipun anda tidak melakukan kegiatan sama sekali. Karena itu semakin meningkat massa otot, semakin tinggi pula kecepatan metabolisme tubuh.
Kombinasi latihan beban dan awrobik adalah resep pemacu metabolisme paling sempurna. Namun perlu anda ingat bahwa seberat apapun latihan olhraga untuk memacu metabolisme, kemudian anda berhenti berolahraga dalam 2-3 hari metabolisme anda akan kembali melambat. Karena itu olahraga perlu dilakukan teratur sepanjang hidup anda.
Kondisi medis akan mempengaruhi metabolisme :
1. Kelenjar tiroid yang terlalu aktif akan mempercepat metabolisme
2. Kelenjar tiroid yang kurang aktif akan menurunkan metabolisme.
3. Kondisi sakit termasuk demam dapat meningkatkan metabolisme
Memperhitungkan Konsumsi Makanan
Hal lain yang menentukan proses pembakaran energi adalah banyaknya kalori yang masuk kedalam tubuh. Bila anda makan lebih banyak dari yang diperlukan tubuh meskipun sangat giat berolahraga tubuh anda tetap akan menimbun lemak dan andapun akan tetap gemuk.
Bukan hanya makan terlalu banyak, makan terlalu sedikit atau tidak cukup makan juga dapat menurunkan kececpatan metabolisme. Bila tubuh kekurangan makan dalam waktu yang lama, secara otomatis metabolisme tubuh juga akan melambat untuk mencegah terjadinya kelaparan.
Itulah salah satu alasan mengapa setelah sukses menurunkan berat badan dengan diet, metabolisme beberapa orang akan melambat dan mereka lebih sulit mempertahankan atau mengurangi berat badan selanjutnya. Untuk mengatasi masalah seperti ini adalah dengan cara berolahraga. Selanjutnya makan sebaiknya dilakukan dalam jumlah sedikit tapi sering. Karena demikian pulalah cara kerja tubuh saat mencerna makanan dan membakar kalori.
Metabolisme tidak selalu berkalitan dengan masalah berat badan. Profesor Chisholm yang melakukan penelitian terhadap tingkat metabolisme orang yang kelebihan berat badan mengatakan orang gemuk lebih bnayak menggunakan energi karena harus membawa beban tambahan. Maksudnya untuk menempuh jarak yang sama orang gemuk memerlukan lebih banyak energi dibandingkan orang kurus. Itulah sebabnya ia tetap mengonsumsi makanan yang jauh melebihi kebutuhan tubuhnya sehingga ia menjadi gemuk.
Susunan genetik juga turut menentukan seseorang berbakat kurus atau gemuk. Meski telah diketahui kegemukan ditemukan oleh suatu gen, namun sampai saat ini belum berhasil ditemukan gen penyebebnya.
Saat ini para ahli tengah melakukan identifikasi terhadap gen anti gemuk yang tidak saja mengatur selera makan tetapi juga menentukan metabolisme tubuh, kesuburan, dll. Dengan memiliki gen anti gemuk ini kita tidak akan mudah menjadi gemuk.